Cerita Dewasa Panas

Kesempatan Dalam Kesempitan - Bagian 1 -

Prakata

Cerita di bawah, tidak akan sepanjang cerita-cerita saya sebelumnya. Hal ini dikarenakan untuk mencapai klimaks cerita tidak diperlukan setup yang terlalu lama. Setup cerita cukup pendek dikarenakan berlainan dengan cerita lainnya, yang kebanyakan adalah usaha sang anak mendapatkan ibunya dengan cara persuasif yang secara gradual semakin intens, sedangkan cerita ini mencapai klimaksnya karena sang anak justru memanfaatkan situasi yang tiba-tiba saja berada di hadapannya sehingga secara tempo, cerita ini bisa dibilang yang paling singkat dibanding cerita lainnya.

Justru karena ide untuk membuat cerita singkat inilah, cerita ini tercipta. Mungkin sebelumnya saya tidak memberikan info sebelum cerita diluncurkan di kisah-kisah yang saya tulis sebelumnya, baiklah kali ini saya memberikan info tersebut: Semua cerita Pemanah Rajawali adalah fiksi belaka. Segala kesamaan tokoh, tempat maupun kisah, hanya kebetulan semata.



Keluarga Pak Jose adalah keluarga bahagia, setidaknya itu yang tampak terlihat oleh para sahabat, tetangga maupun keluarga yang mengenalnya. Pak Jose adalah pengusaha sukses berumur pertengahan empat puluh. Pak Jose adalah lelaki gagah dan tampan. Banyak sekali perempuan yang berusaha menjerat lelaki yang kaya-raya dan rupawan ini.

Isteri Pak Jose adalah perempuan cantik berumur 34 tahun bernama Michelle, yang biasa dipanggil Miesye. Mereka berdua memiliki anak tunggal yang bernama Rully, seorang anak laki-laki berusia 15 tahun. Mereka tinggal di Pondok Indah dengan rumah yang sangat besar, tiga orang pembantu perempuan, dan satu tim security yang berjaga dalam shift 24 jam.

Namun, kebahagiaan keluarga itu, tampaknya hanya khayalan. Pak Jose memutuskan untuk menceraikan isterinya itu dan memilih untuk menikahi seorang bintang sinetron yang usianya 24 tahun. Kejadian itu menjadi skandal yang menjadi santapan infotainment Indonesia. Aib keluarga yang diekspos berulang-ulang membuat Miesye menjadi depresi dan mengurung diri di kamar dan tak mau keluar dari kamarnya itu.

Hanya Rully keluarga Miesye yang ada di rumah. Namun Rully bingung harus bagaimana membujuk ibunya untuk keluar dari kamarnya. sudah 2 hari ibunya itu di dalam kamar. kemarin malam, Miesye mengurung diri setelah menonton infotainment yang mengekspos dirinya secara detail dan berkesan menghakimi. Miesye yang sudah patah hati dan tersakiti oleh tindakan suaminya, tambah hancur karena malu akibat berita ini tersebar ke seluruh negeri.

Rully yang sudah berseragam sekolah lengkap, akhirnya memberanikan diri untuk membuka kunci pintu kamar ibunya dengan kunci serep yang ia miliki. kamar ibunya diterangi lampu kamar tanda bahwa karena kesedihannya, ibunya tidak mematikan lampu tadi malam. Miesye tidak tidur. ia berbaring telentang menatap langit-langit.

Rully yang masuk kamar dengan benak penuh kekhawatiran, teralihkan perhatia dan pikirannya melihat tubuh molek ibunya yang setengah telanjang itu. Sudah semenjak SD kelas 6 Rully menyadari ibunya ini adalah wanita cantik. Rully, anak orang kaya, yang punya TV dan DVD di kamar, sedari kelas 6 SD sudah menonton bokep di kamarnya.

Sambil menutup pintu perlahan, mata Rully asyik menjelajahi tubuh ibunya yang putih mulus. perlahan ia mendekati ibunya sambil menikmati tubuh ibunya yang ramping dan kencang itu. kedua payudara ibunya yang berukuran 36 B, tidak tampak terlalu menonjol karena ibunya itu sedang tiduran, namun tetap saja terlihat sedikit gundukan indah yang membuat Rully meneguk ludah.

Ketika akhirnya Rully duduk di samping ibunya, Rully memanggil ibunya perlahan.

“Mi… Makan siang dulu, Mi…”

Tidak ada tanggapan. Rully mengguncang bahu ibunya perlahan dan kembali memanggil-manggil nama ibunya dan mengajaknya makan siang. Namun ibunya tetap tidak bergeming. Ada sekitar lima menitan Rully mengguncang-guncang bahu ibunya dan memanggil namanya. Miesye akhirnya bergerak, namun bukannya menanggapi anaknya, melainkan membalikkan badannya sehingga tidur miring membelakangi anaknya.

Bukannya khawatir, Rully malah tiba-tiba mendapatkan ilham mesum. Kesempatan nih, pikir Rully.

Berhubung keluarga Rully adalah keluarga modern, maka sudah biasa bahwa di keluarga mereka saling memberikan ciuman di pipi. bila Rully pergi dari rumah dan ibunya tidak ikut, Rully akan mencium kedua pipi ibunya dan ibunya akan membalas cium pipi juga. begitupun bila Rully sampai di rumah. Namun, ketika kelas satu SMP, Rully mulai bandel dan berani mencium bahu ibunya, ketika ibunya sedang duduk di meja makan.

Pertama kali Rully mencium bahu ibunya karena Rully melihat ibu selalu memakai baju tidur dengan tali sangat tipis sehingga membuat Rully konak dan saat itu ia tidak tahan lagi, namun ibunya memarahi Rully.

“Apaan sih? cium-cium bahu?”
“Ganti suasana, Mi. bosen cium pipi mulu.”

Tetapi Miesye tetap memarahi anaknya dan tetap bersikeras mencium pipi saja. Rully hanya cengengesan dan mencium pipi ibunya. baru dua hari kemudian Rully mencium bahu ibunya, dan sebelum ibunya marah ia mencium kedua pipi ibunya juga. Miesye memarahi Rully lagi, namun Rully langsung kabur ke luar rumah untuk masuk mobil yang sudah siap dikendarai supir pribadinya.

Rully ingin sekali bebas menciumi ibunya, namun sampai kelas 3 SMP, tetap saja ibunya memarahi Rully tiap kali ia mencium bahu ibunya. bahkan pernah ibunya menampar Rully. namun Rully belagak bego dan tiap pagi ia akan mencium bahu dan pipi ibunya lalu langsung kabur ke luar.

Kini ibunya tidak memperlihatkan keinginan untuk hidup. apakah benar ibunya tetap bersikukuh terdiam? dengan senyum jahat, Rully perlahan memegang pundak ibunya lalu mengecup bahu ibunya.

“Mami, tuh Rully cium bahunya. Mami marah?”

Ibunya tidak memberikan respon. Tiba-tiba saja kesempatan dalam kesempitan terbentang luas bagi Rully. tiba-tiba saja Rully merasakan dadanya bergemuruh. nafsu Rully bergelora hebat mengguncang relung-relung hatinya, membakar darahnya yang muda dan penuh semangat. Rully menarik nafas perlahan untuk menenangkan diri.

Rully memberitahukan supir bahwa ia tidak masuk sekolah hari itu karena ingin menemani ibunya yang sedang stress. Ia menelpon sekolah agar tidak dicari guru, lalu memerintahkan para pembantu menaruh sarapan di nampan, kemudian nampan itu di bawa ke atas oleh Rully setelah ia meminta para pembantu untuk tidak mengganggu dan masuk kamar ibu maupun kamar Rully.

Rully menaruh nampan di meja samping tempat tidur, kemudian ia membuka baju dan celananya sehingga bugil lalu duduk di ujung tempat tidur tepat di belakang punggung ibunya. Rully tidak berani langsung secara vulgar beraksi, melainkan ia memanggil ibunya lagi.

“Mi, Rully mau nemenin Mami. Sarapan dulu ya, Mi? Itu Rully bawain…”

Masih tidak ada tanggapan. setelah beberapa menit membujuk ibunya, Rully akhirnya berkata.

“Rully cium bahu Mami lagi kalau Mami enggak sarapan.”

Perlahan Rully mencondongkan tubuh ke depan dan mencium bahu ibunya. ibunya tidak merespon, pandangan mata ibunya hanya melekat pada jendela yang masih tertutup tirai.

“Beneran nih ga marah? Rully cium terus nih…”

Rully beringsut tiduran di belakang ibunya dan memeluk tubuh ibunya dari belakang. berhubung ibunya masih sedikit lebih tinggi dari Rully, maka kontol Rully kini menekan pantat ibunya. tangan kirinya memeluk tubuh ibunya dari atas, sementara tangan kanan Rully diselipkan dari arah bawah tubuh ibunya.

Pada mulanya ciuman Rully dilakukan perlahan dan ringan di atas kulit ibunya yang putih, mulus dan wangi parfum chanel. Rully menciumi bahu kiri ibunya dari pundak ke pangkal leher dan kembali lagi, untuk beberapa menit Rully menikmati sensasi kehalusan bahu ibunya di bibirnya. kemudian akhirnya Rully mencium leher ibunya, namun rambut ibunya yang panjangnya setengah punggung tampak acak-acakan dan menutupi lehernya.

Sebelum ia merapihkan rambut ibunya, Rully membenamkan wajah di rambut indah ibunya dan menghirup wangi mahkotanya itu. setelah puas, Rully menggulung rambut ibunya dan menjepitnya seperti yang sering ia lihat ibu lakukan. kini leher ibunya telanjang. Rully kemudian kembali memeluk ibunya dari belakang dengan kedua tangannya lagi.

Kini Rully menciumi bahu ibunya lebih cepat, dan bibirnya mengecup bahu ibunya dengan suara kecupan kecil yang hanya bisa mereka berdua dengar, kecupan Rully kini mencapai leher ibunya, setelah beberapa saat, ia kembali menciumi bahu untuk kemudian kembali ke leher.

“Muacchh… ibu harum banget… mantab” bisik Rully.

Rully kemudian mulai menciumi bahu kiri bagian belikat ibunya, tali BH yang menghalingi secara cepat ditarik ke lengan ibunya sehingga bibir Rully mampu menjelajahi setiap jengkalnya. tak lama kecupan Rully mulai menjelajahi punggung ibunya pula. tak ingin Rully menyia-nyiakan kesempatan yang ada. Rully ingin menciumi sekujur tubuh ibunya!

Oleh karena memeluk ibu yang tidur menyamping membuat ia tidak mempunyai mobilitas tinggi, akhirnya Rully mengencangkan pelukan pada tubuh ibunya lalu mendorong tubuh ibunya agar telungkup. tangan kanan Miesye yang terjepit membuat posisi menelungkup ibunya jadi tidak sempurna, maka Rully menarik lengan ibunya sambil mendorong ibunya dengan badannya.

Dengan posisi merangkak bagaikan binatang, kedua kaki dan tangan menumpu di samping badan ibunya, Rully mulai menciumi punggung ibunya. Rully menciumi ibunya dari kiri ke kanan, ketika sampai di ujung kanan, Rully akan mencium ke bagian bawah sedikit, untuk kemudian ia menciumi lagi ke arah kiri. Rully tak ingin melewatkan satu bagian pun.

Setelah puas menciumi sekujur punggung ibunya, Rully menatap pantat ibunya yang berbalut celana dalam. maka ia segera membetot celana dalam ibunya itu. setelah perjuangan beberapa menit akhirnya bagian bawah tubuh ibunya telanjang, Rully harus berdiri di lantai untuk menarik celana dalam ibunya.. bau memek ibu yang wangi membuat Rully tak tahan lagi.

Direnggangkannya kaki ibunya sehingga ia melihat belahan memek ibu yang rapat dengan bibir vagina yang agak menonjol keluar. di benamkannya hidungnya di celah memek ibunya, namun berhubung Rully masih remaja yang belum berpengalaman, bau memek ibunya yang tiba-tiba tercium membuat Rully ejakulasi. posisi kaki Rully masih berdiri di kaki tempat tidur sehingga sperma Rully tumpah menyemproti kaki tempat tidur.

Setelah spermanya habis dan Rully mengelap kontolnya dengan celana dalam ibunya (yang setelah itu dilempar saja ke lantai), Rully membalikkan tubuh ibunya. ia ingin mengenyoti payudara ibunya. setelah susah payah lagi, akhirnya ibunya berhasil telentang. ditariknya BH ibu dan dilempar ke lantai, payudara ibu yang sekal terlihat agak mendem karena posisi tubuh yang tiduran.

Rully berlutut di atas perut ibu, dengan kedua kaki di samping tubuh ibunya, lalu dengan kedua tangannya ia memeras perlahan kedua bukit milik ibunya itu. posisi kedua tangan ibu terbuka, dengan lengan dan tangan membentuk siku-siku sehingga ketiak ibu terlihat. ternyata, ibu memiliki bulu ketiak yang halus dan jarang, yang membuat kontol Rully kembali tegang.

Nafsu birahi Rully kembali menggelegar. Ditibannya tubuh ibu kandungnya itu dan dibenamkannya wajahnya di ketiak kanan ibu. bau parfum ibu bercampur bau tubuh ibu serentak masuk ke hidung Rully dan membuat Rully mabuk kepayang. dijilatinya ketiak ibunya sementara tangan kanannya meremasi payudara kiri ibunya.

Setelah ketiak kanan, gantian ketiak kiri ibunya kembali ia lumat habis. setelah beberapa menit mengobrak-abrik ketiak ibunya, kini Rully mulai menciumi payudara kiri ibunya. kedua tangan rully meremasi payudara ibu yang sedang ia ciumi dan jilati. akhirnya ia mulai mencupangi bongkahan buah dada ibunya dan tak sampai lima menit dada ibunya sudah bermandikan ludah Rully.

Rully beringsut bangun dan bersimpuh di depan selangkangan ibunya, kontolnya yang menempel di bibir memek ibunya sudah berdenyut ingin dimasukkan. Sambil menuntun kontolnya dengan tangan kanan sehingga sampai di memek ibunya yang ia buka dengan tangan kirinya, Rully menekan kontolnya ke dalam lubang vagina ibunya yang kini sudah basah.

“Hmmmmmmmhhhh!!!!!” Miesye menggumam menahan erangan. wajahnya meringis merasakan kontol anaknya yang tebal menghujam kehormatan miliknya. Namun matanya tetap terpejam.

Rully terdiam ketakutan. wah, ibunya tampaknya sadar lagi. Rully menjadi kaku tak bergerak. dilihatnya ibunya menitikan sebutir air mata dari masing-masing matanya yang sedang terpejam. dada ibunya kini naik turun bagaikan tersengal-sengal. Rully tidak tahu harus ngapain, ia terdiam dengan kontol masih bersarang di memek ibu kandungnya itu.

Dengan perlahan Rully beringsut mulai mengentoti perempuan yang melahirkannya itu lagi. Melihat ibunya tidak melawan, maka diselipkannya tangannya sehingga memeluk ibunya erat-erat, dan Rully mulai menggoyang pantatnya maju-mundur. Miesye masih memejamkan matanya, namun kedua kakinya bergerak memeluk pantat anaknya, sementara kedua tangannya merengkuh kepala anak kandungnya itu.

Rully mulai menjilati puting ibunya, ibunya tetap memejamkan matanya, namun tetap memeluk Rully, dan nafas ibunya mulai memburu.

“Enak Mi? Enak Rully entotin?”

Ibunya terdiam namun tubuh ibunya perlahan ikut mengimbangi gerakan Rully.

“Memek Mami enak banget… enak ga kontol Rully ma? Kok diem aja sih Ma?”

Ibu tetap terdiam, hanya tubuhnya yang ikut bergerak dalam irama persetubuhan. Rully pikir mungkin ibunya malu bersetubuh dengan anak sendiri, sehingga ibu tidak ikut mengucapkan kata-kata kotor. Setelah beberapa menit mengajak ibunya bicara tanpa ada hasilnya, akhirnya Rully menyerah. tampaknya ibunya memang malu, namun ibunya tidak melarang, memarahi atau memukulnya.

Lalu Rully mulai menggenjot-genjot memek ibunya dengan kontolnya. Rully terus ngomong kotor sementara ibunya kini hanya berdesah-desah saja.

“Sempit banget memek Mami… sekarang memek Mami milik Rully… hanya Rully yang boleh ngentotin Mami… Mami itu pereknya Rully…”

Kedua tubuh mereka sudah penuh keringat, kedua tubuh mereka saling bertumbukkan, kedua payudara Miesye berguncang hebat terkadang disedot anaknya, terkadang digenggam, terkadang bebas bergerak. Kemaluan mereka kini basah karena cairan vagina Miesye dan keringat mereka berdua, membuat memek sempit Miesye semakin licin.

Ibu dan anak sedang bergumul semakin liar. pelukan mereka berdua semakin erat seakan ingin melebur menjadi satu selamanya, sementara tubuh mereka menyatu terjalin pada alat kelamin satu sama lain. pantat mereka berdua kini seirama saling tarik dorong, dalam usaha merasakan kenikmatan yang dirasakan ketika kedua kelamin lawan jenis saling bergesekkan dengan cepat akibat lubang vagina yang mengeluarkan cairan pelumas hingga kedua selangkangan mereka kini telah basah kuyup oleh cairan keibuan yang keluar dari memek Miesye.

Dinding kemaluan ibu kandungnya begitu rapat dan licin, memeras sekujur kontol Rully yang sudah tegang maksimal. Rully tak lupa menciumi leher dan dagu ibunya, dalam usaha merengkuh bibir perempuan yang mengandungnya selama 9 bulan itu. Namun, Miesye selalu mengelak dengan menolehkan kepala ke kanan dan kiri, dalam usaha menunjukkan bahwa ia tidak mau dicium anaknya sendiri.

Bunyi dentuman dua tubuh yang sedang bersebadan memenuhi ruangan. kontol Rully semakin cepat menggeseki lubang kencing ibunya itu. Miesye kini menggigit bibir bawah sambil mengerang keras dengan kedua tangan kini meremas-remas rambut anaknya yang lepek karena keringat. ingin sekali Rully selamanya merasakan kenikmatan memek ibunya itu tanpa henti, namun ia kini sudah hampir mencapai klimaks.

Tiba-tiba memek Miesye menjepit keras kontol anaknya, sambil memeluk anaknya erat-erat, Miesye orgasme memancarkan lebih banyak lagi cairan vaginanya yang melumuri sekujur kontol anaknya dan kedua selangkangan mereka. di lain pihak, merasakan memek ibunya menjepit keras dan berdenyut-denyut, Rully tidak kuat lagi dan ejakulasi di dalam vagina ibunya.


Bersambung..


Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Kesempatan Dalam Kesempitan - Bagian 1 -"

Posting Komentar